Translate

Rabu, 07 November 2012

Ar Rahman

Kemarin sewaktu saya di cirebon saya bersilaturahmi ke salah satu teman bermain saya sewaktu kecil di kampung saya di Kelurahan Sunyaragi. Teman saya tadi yang bernama Budi adalah seorang tukang kayu dan kebetulan saat itu beliau sedang membuat kursi di rumahnya, lalu kami pun ngobrol sambil beliau nyambi menyelesaikan pekerjaannya.  
  
Melihat putranya yg masih kecil digendong oleh Ibunya saya pun minta izin untuk menggendong putranya yang masih kecil berusia sekitar 5 bulan, seorang bayi laki-laki yang lucu dan sehat sekali. Sambil menggendong putranya saya pun kembali melanjutkan obrolan dengan teman saya. Ditengah-tengah obrolan tanpa sadar saya berkata, "Bud, kalau ada yang beli anakmu ini 1 Milyar kamu kasih ngga?, teman saya menjawab sambil tertawa, "Enak bae emange kucing?". "Wah 1 Milyar ngga dikasihkan? Duit ente akeh (banyak) ya? berarti Alloh memberi rezeki sama kamu banyak sekali Bud...", tukasku.
Teman saya pun terhenyak dan nampak matanya berbinar sambil kelihatan bertambah semangat mengerjakan pekerjaannya.

Sahabat2ku....tanpa kita sadari bahwa Alloh SWT telah memberi rezeki yang sangat banyak untuk kita : air, udara, panca indera, istri, anak....belum lagi nikmat sehat, nikmat Islam, nikmat Iman, dan masih banyak lagi nikmat-nikmat lainnya. Terkadang yang selalu menjadi tolok ukur kita, bahwa rezeki adalah uang dan kepemilikan harta.

"Maka nikmat Tuhan kamu yang mana lagikah yang kamu dustakan? (ar-rahman)".

Selamat mensyukuri nikmat Alloh SWT yang masih bisa kita nikmati hari ini. Barokalloh fikum sahabat2ku....

Rabu, 18 Juli 2012

Marhaban ya Ramadhan

Tidak terasa bulan sya'ban telah memasuki hari-hari akhirnya. Seperti biasanya pada akhir bulan sya'ban ini kegembiraan hati membuncah. Tanpa disadari suka cita ini mengalir dalam relung jiwa, menari-nari di sudut-sudut hati yang paling dalam. 

Betapa tidak, karena sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan ampunan dari Sang Maha Pencipta, yang didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan dan pahala segala amal ibadah dilipatgandakan.

Minggu, 20 Mei 2012

Hanya Setitik Debu...

Tadi malam saya melakukan perjalanan dari Cirebon menuju Bogor seorang diri.  Karena lelah, kurang lebih pukul sepuluh malam saya memutuskan untuk beristirahat di salah satu pom bensin di daerah Cikampek.  Saya terbangun pukul dua dini hari dan kemudian mencari musholla untuk melakukan sholat tahajud.  Seusai tahajud dan berdzikir, saya melepas lelah duduk-duduk di teras musholla.  Musholla di pom bensin ini cukup besar-bersih-tertata apik dan didepannya ada sedikit taman yang juga terawat dengan baik.  Agaknya musholla ini sengaja dibuat untuk dijadikan ladang amal bagi pemiliknya.

Senin, 14 Mei 2012

Nuruddin Al-Indunissy...

Cerita ini saya copas dari postingan facebook-nya Akhi "Nuruddin Al-Indunissy"
(Pengarang Buku : REHAB HATI), sangat menyentuh dan bagus untuk disimak...

SE-ISTIMEWA PRASANGKA

saudaraku, jika saat ini, kata demi kata dicatatan ini sedang berlayar dimatamu lalu satu persatu menuruni lembah hatimu. maka yakinkanlah, kata kata yang menyelinap dan mengisi keresahan itu bukan sebuah kebetulan, k
arena semuanya tak akan terjadi tanpa seizin-Nya. maka simaklah hingga akhir, karena tulisan ini kutulis dari hatiku dan ini untukmu.

Sabtu, 12 Mei 2012

Ke Laut Saja-lah...

Kemarin sewaktu mengendarai mobil dari radio terdengar lagunya Radja yang reff-nya kurang lebih "Pergi, pergilah, jauhi diriku, mendingan cabut ke laut saja lah...". Saya jadi teringat lagu Bengawan Solonya "Gesang" seniman besar kita, "Air mengalir sampai jaaauh, akhirnya ke lauuut...".  Sepertinya mirip-mirip juga, menggambarkan bahwa laut adalah tempat yang jauh, atau kalau dalam syairnya Radja lebih banyak menunjukkan tempat yang tidak disukai.

Rabu, 09 Mei 2012

Kenapa Harus Membenci...

Kembali saya akan menceritakan pengalaman yang saya alami ketika saya dan istri saya berhaji di tahun 2010.  Saya ingin menceritakan pengalaman tentang kebencian saya terhadap Negara Malaysia.  Sebelum berangkat ke tanah suci, saya teramat amat-sangat membenci segala sesuatu yang berbau Malaysia, apapun itu-pokoknya yang berbau Malaysia-saya benci.  Pernah suatu ketika di tahun 90-an ketika itu saya nonton pertandingan bulutangkis "Thomas Cup" yang di tayangkan televisi di tempat kost saya di jalan Lodaya Ujung di Bogor.

Bukan Biasa-Biasa Saja...

Barangkali bagi anda yang sudah terbiasa melakukan sholat wajib secara berjamaah-apalagi yang melakukannya lima kali dalam sehari, melaksanakan sholat berjamaah tidak akan terasa berat atau bahkan karena sudah terbiasa akan merasakan seolah biasa-biasa saja. Benarkah demikian? Salah seorang ustadz saya pernah mengatakan dalam satu kesempatan, ketika sedang mengisi pengajian Coffee-Morning di Musholla "Al-Ikhlas" di perumahan kami, beliau mengatakan "Mungkin bagi kita disini yang terbiasa berjamaah, melaksanakan sholat berjamaah-seperti sholat shubuh yang baru saja kita lakukan, akan terasa biasa-biasa saja.  Tapi dalam pandangan Allah SWT adalah tidak demikian.  Allah SWT sangat menyukai hamba-hambaNya yang sholat berjamaah".

Sabtu, 05 Mei 2012

Titip Rindu dan Salam untuk Sang Kekasih...

Tahun 2010, alhamdulillah saya bersama istri saya mendapat panggilan untuk beribadah ke tanah suci, saya sendiri merasa heran karena panggilan ini begitu cepatnya padahal saya baru antri selama 2 tahun.  Keheranan saya ini terjawab setelah saya ketahui bahwa rupanya di tahun ini ada tambahan quota jumlah jamaah haji asal Kabupaten Bogor.

Jumat, 04 Mei 2012

Belajar Wudhu...

Suatu ketika saya melihat anak saya yang paling kecil "Sabila" sedang berwudhu, dengan menggunakan pancuran air dari wadah plastik menyerupai ember bekas wadah ayam goreng "KFC" yang diberi plastik pipet, wadah ini memang sengaja dia minta buatkan untuk berwudhu.  Saya melihat gerakan yang gemulai dan takzim dari si kecil ini dengan sangat tertib dan sama sekali tidak ada keterburu-buruan.  Terakhir dibasuhnya kedua kakinya yang putih bersih hingga mata kaki.  Saya melihat wudhu anak saya yang bungsu ini sudah sangat bagus-minimal sudah terpenuhinya syarat sah dan rukunnya.  Kenapa saya katakan bagus? karena seusia dia yang baru kelas 3 SD sudah bisa berwudhu dengan sangat tertib, saya membandingkannya dengan saya ketika seusia dia bahkan sampai masa SMP, wudhu yang saya lakukan adalah secepat kilat-bahkan tungkak kakipun kadang tidak tersentuh air.  Padahal pada masa itu kaki saya sangat dekil dan berdaki, maklum saya adalah anak kampung yang masih suka nyeker kemana-mana.

Mendekap Rindu...

Ketika saya masih kecil, sholat adalah satu hal yang paling diharuskan oleh orang tua saya.  Kala itu dengan ketidakmengertian dan keterpaksaan saya melakukan sholat yang diperintahkan orang tua, tidak jarang saya kena marah bahkan kena pukul karena malas untuk melakukannya. Sholat berjamaah, terutama sholat maghrib, isya dan shubuh di masjid kampung saya "Al-Jumhur", saya lakukan meski terkadang dengan sangat terpaksa.  Satu hal yang membuat saya agak terhibur adalah bahwa di masjid saya bisa bertemu dengan teman-teman tetangga, bisa main kejar-kejaran, main sabet-sabetan pake sarung, atau bercanda ciprat-cipratan air di tempat wudhu.